Misi Terberat di Buddy Daddies: Menjadi Ayah Bagi Seorang Anak

Misi Terberat di Buddy Daddies: Menjadi Ayah Bagi Seorang Anak

spiderbook.com – Misi Terberat di Buddy Daddies: Menjadi Ayah Bagi Seorang Anak. Apa jadinya kalau dua pembunuh bayaran yang terbiasa menghadapi bahaya tiba-tiba harus mengurus seorang anak kecil? Itulah yang terjadi di Buddy Daddies! Anime ini bukan sekadar kisah aksi biasa, tapi juga tentang keluarga, tanggung jawab, dan kejadian absurd yang bikin ketawa sekaligus terharu.

Dua pria yang selama ini cuma kenal dunia hitam tiba-tiba harus mengasuh bocah lugu. Jelas bukan tugas gampang. Mau tak mau, mereka harus mempelajari dunia baru yang jauh lebih sulit dari sekadar menghadapi ancaman senjata. Lalu, bagaimana mereka menjalani peran yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?

Dua Pembunuh Bayaran, Satu Anak, dan Kekacauan Tiada Akhir

Kazuki Kurusu dan Rei Suwa awalnya menjalani hidup dengan aturan sederhana: habisi target, terima bayaran, lalu nikmati hidup. Tapi semua berubah ketika seorang bocah perempuan bernama Miri masuk ke dalam hidup mereka. Yang bikin situasi tambah gila? Ternyata Miri adalah anak dari target yang mereka incar!

Tiba-tiba saja, hidup mereka yang penuh dengan senjata dan bahaya berubah drastis menjadi hari-hari yang diisi dengan popok, tangisan, dan segudang kehebohan khas anak kecil. Misi membunuh musuh yang biasanya mudah jadi terasa lebih ringan dibanding menghadapi bocah yang berlarian sambil berteriak lapar.

Kazuki: Si Periang yang Terjebak Jadi Ayah Sungguhan

Kazuki selalu punya jiwa sosial yang tinggi. Dia suka ngobrol, banyak akal, dan selalu bisa membaca situasi dengan cepat. Tapi menghadapi Miri? Ini level tantangan yang sama sekali berbeda.

Sebagai orang yang terbiasa mengurus segalanya dengan insting, Kazuki jadi orang pertama yang mengambil peran sebagai “ayah”. Dia mulai belajar memasak, menyiapkan bekal, dan menghadapi semua tingkah lucu sekaligus menjengkelkan dari Miri.

Meskipun awalnya banyak mengeluh, lama-lama dia mulai menikmati perannya. Dari sekadar ingin membantu, Kazuki perlahan menyadari bahwa dia benar-benar peduli pada anak kecil itu.

Rei: Sang Pembunuh Dingin yang Terpaksa Jadi Orang Tua

Berbeda dengan Kazuki, Rei adalah tipe pria yang dingin dan lebih suka menghabiskan waktu dengan video game ketimbang berurusan dengan manusia lain. Dia tumbuh dalam lingkungan tanpa kasih sayang, jadi membangun ikatan dengan Miri adalah sesuatu yang hampir mustahil baginya.

Tapi, meskipun awalnya sering mengabaikan Miri dan cenderung pasif, perlahan tapi pasti, bocah itu berhasil masuk ke hatinya. Rei mulai menunjukkan sisi lembutnya, bahkan rela melakukan hal-hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya seperti membelikan boneka atau menenangkan Miri saat dia ketakutan.

Baca Juga  Golden Time: Kisah Cinta dan Perjuangan Mencari Identitas Diri

Dunia yang Berbeda, Tapi Tetap Harus Berjalan

Mengasuh anak bukan cuma soal memberi makan dan menidurkan, tapi juga soal menghadapi banyak kejutan tak terduga. Apalagi jika orang tua dadakan itu berasal dari dunia kejahatan.

Dari Menghindari Peluru Hingga Menyiapkan Sarapan

Misi mereka berubah total. Jika dulu mereka sibuk menghindari jebakan musuh, kini mereka harus berjuang agar Miri tidak tersesat atau menangis di tempat umum.

Siapa sangka, menyiapkan sarapan dan mengantar anak ke sekolah bisa lebih melelahkan daripada melawan pasukan bersenjata? Keduanya terpaksa belajar cara menghadapi amukan bocah kecil yang tidak mau makan sayur atau memilih baju sendiri sebelum berangkat.

Misi Terberat di Buddy Daddies: Menjadi Ayah Bagi Seorang Anak

Antara Dunia Kejahatan dan Dunia Orang Tuaa

Kazuki dan Rei tahu bahwa dunia mereka bukan tempat yang ideal untuk membesarkan anak. Mereka dikejar oleh masa lalu, musuh lama, dan risiko yang bisa membahayakan Miri kapan saja.

Tapi, semakin lama mereka menghabiskan waktu bersama Miri, semakin sulit bagi mereka untuk melepaskannya. Anak ini bukan sekadar bocah yang mereka rawat sementara, tapi sudah menjadi bagian dari hidup mereka.

Ketika Keluarga Tidak Harus Berdarah Daging

Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Kazuki, Rei, dan Miri berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan kebetulan. Mereka mungkin bukan keluarga yang sempurna, tapi mereka saling melengkapi dengan cara yang unik.

Miri mengajarkan mereka arti kebahagiaan dalam hal-hal kecil, seperti makan bersama atau sekadar menghabiskan waktu tanpa perlu khawatir tentang pekerjaan. Sebaliknya, Kazuki dan Rei memberikan perlindungan dan kasih sayang yang selama ini tidak pernah Miri dapatkan dari orang tuanya yang asli.

Tanpa mereka sadari, mereka sudah berubah. Dari sekadar dua pria yang menjalani hidup berdasarkan misi, mereka telah menjadi sesuatu yang lebih besar seseorang yang punya alasan untuk terus maju.

Kesimpulan

Mengasuh anak mungkin bukan bagian dari rencana mereka, tapi Kazuki dan Rei belajar bahwa menjadi orang tua adalah pekerjaan paling sulit sekaligus paling berharga yang pernah mereka lakukan. Buddy Daddies bukan hanya sekadar anime aksi, tapi juga kisah hangat tentang bagaimana keluarga tidak harus selalu berasal dari darah yang sama. Terkadang, keluarga adalah mereka yang memilih untuk tetap bertahan bersama, apa pun yang terjadi.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications