Dari Monster Jadi Santapan: Keunikan Anime Delicious in Dungeon

Dari Monster Jadi Santapan: Keunikan Anime Delicious in Dungeon

spiderbook.com – Dari Monster Jadi Santapan: Keunikan Anime Delicious in Dungeon. Siapa sangka berburu monster di dungeon bisa berubah jadi sesi memasak? Biasanya, kalau ketemu naga, goblin, atau slime, insting pertama kita adalah kabur atau bertarung. Tapi di Delicious in Dungeon, para petualang malah berpikir, “Bisa dimakan nggak ya?” Konsep ini terdengar absurd, tapi justru itulah yang bikin anime ini beda dari yang lain.

Bukan Sekadar Bertarung, Tapi Juga Memasak

Anime yang diangkat dari manga karya Ryoko Kui ini nggak cuma soal party yang nge-grind di dungeon. Mereka juga harus bertahan hidup dengan cara paling nyeleneh: memasak monster! Jadi, kalau biasanya petualang repot-repot bawa bekal atau berburu bahan makanan biasa, di sini mereka langsung manfaatkan makhluk yang mereka kalahkan sebagai bahan masakan.

Laios, Si Pemimpin yang Kelewat Santai

Kalau kebanyakan pemimpin party di anime punya jiwa kepemimpinan kuat, beda dengan Laios. Dia lebih sibuk penasaran sama rasa monster dibanding strategi bertarung. Nggak heran kalau dia sering bikin rekan-rekannya garuk-garuk kepala.

Marcille, Penyihir yang Selalu Ketar-Ketir

Marcille adalah tipe penyihir elf yang biasanya elegan dan anggun, tapi di sini dia lebih sering teriak-teriak ngeri lihat temannya masak monster aneh. Reaksi dramatisnya bikin suasana makin kocak.

Chilchuck, Si Tukang Kunci yang Penuh Logika

Sebagai rogue, Chilchuck bertugas membuka pintu jebakan dan peti harta. Tapi kalau urusan makanan, dia lebih suka yang normal. Tiap kali ada hidangan nyeleneh, dia selalu yang pertama mempertanyakan kewarasannya.

Senshi, Dewa Masak di Dunia Dungeon

Senshi adalah koki sejati dalam tim ini. Baginya, semua yang bisa dimakan harus diolah sebaik mungkin. Dia bisa bikin stew dari basilisk atau gorengan dari slime, dan entah bagaimana, hasilnya selalu menggoda selera.

Dari Monster Jadi Santapan: Keunikan Anime Delicious in Dungeon

Teknik Masak yang Nggak Main-Main

Walaupun premisnya aneh, Delicious in Dungeon nggak asal dalam soal kuliner. Ada banyak teknik memasak yang benar-benar dipikirkan, mulai dari fermentasi, pengasapan, sampai pemanggangan sempurna.

Baca Juga  Wind Breaker: Haruka Sakura dan Mimpi Jadi yang Terkuat

Dari Slime Goreng Sampai Steak Naga

Coba bayangkan, kalau di dunia nyata kita bisa makan steak wagyu atau sashimi segar, di anime ini kita akan melihat hidangan seperti tempura kelabang, krim sup dari mandragora, dan bahkan steak naga yang menggoda! Kedengarannya gila, tapi presentasinya di anime bikin perut keroncongan.

Humor yang Segar dan Nggak Maksa

Anime ini punya komedi yang datang secara natural. Bukan tipe humor slapstick berlebihan, tapi lebih ke situasi absurd yang nggak disangka. Seperti saat mereka mencoba membuat sushi dari ikan monster raksasa yang ternyata… hidup kembali di tengah-tengah proses masak!

Dungeon yang Penuh Kejutan

Dungeon dalam anime ini bukan sekadar tempat bertarung melawan monster. Tiap lantai punya ekosistemnya sendiri, lengkap dengan aturan alam yang unik. Kadang mereka harus memanfaatkan lingkungan sekitar untuk bertahan hidup, seperti memasak dengan lava atau berburu bahan makanan yang cuma ada di lantai tertentu.

Anime yang Cocok Buat Penggemar Kuliner dan Fantasi

Kalau kamu suka anime dengan tema makanan seperti Shokugeki no Soma, tapi juga demen fantasi kayak Made in Abyss atau Dungeon Meshi, ini adalah kombinasi sempurna buat kamu. Setiap episodenya nggak cuma bikin ketawa, tapi juga bikin penasaran hidangan aneh apa lagi yang bakal muncul.

Kesimpulan

Delicious in Dungeon berhasil mencampurkan dua hal yang jarang kita lihat dalam satu anime: dungeon crawling dan kuliner. Karakter yang kocak, dunia yang penuh kejutan, dan masakan yang bikin penasaran, semuanya berpadu jadi tontonan yang wajib masuk daftar nonton. Jadi, siap buat makan monster bareng mereka.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications